Anda sudah salah buang air kecil – trik praktis mencegah sembelit dan kondisi yang menyakitkan
BERPIKIR Anda tahu cara buang air besar? Pikirkan lagi.
Tampaknya kebiasaan toilet modern kita dapat menghalangi kita untuk buang air besar dengan benar.
Menurut seorang ahli, duduk di toilet dalam posisi duduk sebenarnya dapat mencegah tubuh kita membuang kotoran – sebaliknya, kita perlu mencari cara untuk berjongkok.
“Ini karena otot-otot di sekitar rektum mengontrol apakah tubuh kita berada dalam mode kontinensia atau eliminasi (apakah kita buang air besar atau tidak),” jelas pakar kesehatan dan kebugaran Stephanie Taylor.
“Saat Anda duduk, sudut anorektal (sudut saluran anus tempat mengeluarkan kotoran) tertekuk, dan otot puborectalis (otot yang berkontraksi di sekitar rektum) mencekik rektum dan menahan tinja,” ujarnya.
Ketegaran itu dapat membatasi usus Anda, menyebabkan Anda mengejan saat mencoba mengosongkannya.
Baca lebih lanjut tentang kesehatan usus
Jongkok, kata Stephanie, bisa membuat perbedaan besar.
Tipnya adalah menggunakan kursi untuk membantu Anda bermanuver ke posisi buang air besar yang lebih baik.
“Kursi dapat membantu Anda mencapai posisi jongkok terbaik dan menempatkan otot Anda dalam mode eliminasi untuk buang air besar yang sehat tanpa ketegangan yang berlebihan,” ujarnya.
Cukup letakkan kursi di depan toilet dan sandarkan kaki Anda di atasnya saat Anda pergi.
Mengosongkan usus sepenuhnya tanpa mengejan juga dapat mengurangi risiko kondisi kesehatan lainnya.
Mengejan terus-menerus saat buang air besar dapat menyebabkan berbagai masalah tidak nyaman seperti ambeien, fisura ani (usus besar robek, dekat anus) atau bahkan prolaps anus (ketika usus besar meluncur ke bawah, masuk ke dalam rektum).
“Duduk di toilet membuat tubuh kita berada dalam mode kontinensia dan menyulitkan pembuangan limbah.
“Jika tinja tidak dibuang seluruhnya, bisa menyebabkan sembelit yang berujung pada penyakit usus atau radang usus buntu,” kata Stephanie.
NORMAL BAGI ANDA
Ketika membahas soal nomor dua, banyak orang tidak begitu yakin apa itu normal.
Tergantung pada pola makan, usia, dan aktivitas Anda, keteraturan dapat berarti apa saja, mulai dari tiga kali buang air besar sehari hingga tiga kali setiap minggu.
Namun, memperhatikan apa yang ‘normal’ bagi Anda sangatlah penting, begitu pula dengan mewaspadai tanda dan gejala kanker usus.
Lima gejala tanda bahaya kanker usus meliputi:
- Pendarahan dari saluran belakang, atau darah di kotoran Anda
- Perubahan kebiasaan toilet normal Anda – misalnya lebih sering pergi ke toilet
- Nyeri atau benjolan di perut Anda
- Kelelahan yang ekstrim
- Menurunkan berat badan
Jika Anda melihat ada perubahan pada kebiasaan Anda yang biasa, jangan malu-malu, bicarakan dengan dokter Anda.